JAKARTA – Pemerintah diharapkan menerbitkan kebijakan yang fokus kepada sektor produksi domestik sehingga tidak bergantung bahan baku luar negeri. Langkah tersebut diharapkan bisa membatu pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami memandang, fokus penguatan sektor produksi harus tetap dilakukan, tetapi sektor produksi yang tidak bergantung pada faktor eksternal,” kata Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Rachmi Hertanti di Jakarta, Sabtu (30/8).
Menurut Rachmi, kebijakan untuk berfokus kepada penguatan sektor produksi tersebut juga harus benar-benar selaras dengan regulasi pengelolaan terhadap impor yang harus dilakukan secara ketat. Dia berpendapat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah, memang cukup berat untuk dicapai. “Bagi kami, target pertumbuhan di atas lima persen itu sangat berat, mengingat situasi ekonomi tidak baik,” katanya.
Apalagi, lanjut Direktur Eksekutif IGJ, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum secara optimal didukung sektor produksi. Menurut dia, peningkatan pertumbuhan infrastruktur tetapi tidak ditopang sektor produksi akan menjadi perangkap bagi Indonesia.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2020 tetap positif yakni berada pada kisaran 5,1-5,5 persen didukung konsumsi dalam negeri dan investasi yang tumbuh tetap tinggi.
“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap baik didukung oleh konsumsi yang lebih tinggi dan investasi yang stabil sehingga tetap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/sektor-produksi-domestik-harus-diperkuat/
Salam,
Divisi Informasi