Radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Rencana besar negara Indonesia yang membangun kemandirian hirilitasi industri sebeumnya sempat diremehkan oleh negara lain. Pasalnya tahun 2017 Indonesia menyetop ekspor nikel dan akan melakukan hirilitasi industri. Namun, dengan tekad yang kuat membara disertai semangat perjuangan tak kenal lelah , Presiden Joko Widodo dalam membangun bangsa membuat cemoohan itu berhasil dibuktikan karya nyata.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koodrinator Bidang Kemaritiman dan Invesrasi (Marves) Jend.(Purn). Luhut Binsar Pandjaitan (LPB) saat kegiatan Webinar yang dipandu oleh Dahlan Iskan beserta seluruh media jaringan WSM Grup, Senin (10/1)
Dijelaskan Luhut, luas lahan lokasi pembangunan kawasan industri hijau yang terletak di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kalrara) disiapkan hingga 30 ribu hektare dan ditargetkan menjadi kawasan industri hujau tersebsar di dunia kedepanya. Adapun dana investasi yang diperlukan untuk membangun kawasan industri hijau mencapai 132 dolar miliar atau setara dengan Rp1.848 Triliun.
“Dalam proyek pembangunan kawasan industri hijau ini kita menggandeng sejumlah negara. Yakni CIna dan ABu Dhabi Uni Emirat Arab” terangnya, kemarin siang.
“Selama ini Indonesia cenderung bertumpu kepada sumber daya alam dan ekspor bahan-bahan mentah. Sekarang kita masuk kepada hilirsasi, kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita” tegasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radarbengkulu.rakyatbengkulu.com/2022/01/10/sempat-diremehkan-indonesia-bangun-kawasan-industri-hijau-terbesar-di-dunia/
Salam,
Divisi Informasi