Oleh: Muchammad Fauzi
Kepala Pusat Studi Logistics & Supply Chain Center (Logic)
Universitas Widyatama
Kementerian Perindustrian (2019) mengungkapkan bahwa pemerintah telah meluncurkan inisiatif “Making Indonesia 4.0” pada April 2018 yang dapat merevitalisasi sektor manufaktur. Making Indonesia 4.0 harus memicu tindakan sigap untuk mencapai aspirasi jangka panjang untuk sektor prioritas. Salah satu sektor prioritas adalah industri otomotif yang menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE (Internal Combustion Engine) dan EV (Electrified Vehicle).
Menurut Hastoro (2019), selaku Technical Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, pada tahun 2017 industri otomotif mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 28% dari produk domestik bruto (PDB) manufaktur. Untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, perbaikan secara berkelanjutan harus dilakukan terus-menerus sesuai dengan 10 Agenda Nasional dalam perbaikan kinerja logistik berkaitan dengan alur aliran material.
10 Agenda Nasional tersebut mencakup:
- Perbaikan alur aliran material
- Mendesain ulang zona industri
- Akomodasi standar sustainability
- Pemberdayaan UMKM
- Membangun infrastruktur digital nasional
- Menarik investasi asing
- Peningkatan kualitas SDM
- Pembentukan ekosistem inovasi
- Menerapkan insentif investasi teknologi
- Harmonisasi aturan dan kebijakan
Pada perbaikan kinerja logistik yang berkaitan dengan alur aliran material, tentu tidak terlepas dari proses pengadaan material. Proses pengadaan material harus mengacu pada prinsip pengadaan yang diatur oleh Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel. Pelaku industri otomotif di Indonesia tidak langsung dikendalikan oleh pemerintah, sehingga kedua pelaku memiliki peran yang besar untuk terus meningkatkatkan kualitas produk berstandar internasional dan berdaya saing global. Kompetensi SDM dan kolaborasi setiap mata rantai menjadi sangat penting untuk menghasilkan kualitas yang unggul melalui aktivitas pendampingan dan pelatihan pemasok atau dikenal dengan nama Jhisuken. Jhisuken adalah aktivitas Kaizen secara mandiri yang dilakukan secara kelompok pimpinan kerja ke supplier untuk belajar mandiri. Kaizen merupakan suatu metode praktis yang berfokus pada tindakan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya dalam menjalankan proses operasional di bidang manufaktur, engineering, pengembangan, maupun manajemen bisnis.
Prinsip dasar dalam pengadaan industri otomotif adalah:
1. Kebijakan Pintu Terbuka (Open-door policy)
Kebijakan pintu terbuka adalah kebijakan komunikasi dimana perusahaan membuka pintu untuk mendorong kesempatan bagi semua pemasok tanpa melihat letak geografisnya dan memilih berdasarkan aspek yang adil, kualitas, kemampuan teknologi, biaya, keandalan pengiriman, organisasi manajemen, dan pendekatan terhadap kaizen, perbaikan berkelanjutan.
2. Kolaborasi dan Saling Percaya
Tumbuh bersama pemasok melalui kolaborasi hubungan yang dilandasi rasa saling percaya dan komunikasi yang erat.
3. Pengadaan Ramah Lingkungan
Memberikan minim terhadap dampak lingkungan dengan pemasok akan kesadaran lingkungan yang tinggi. Sesuai dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai kebijakan pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja lingkungan, efisiensi penggunaan sumber daya alam, sekaligus meningkatkan saya saing produk.
4. Kontribusi terhadap Ekonomi Lokal
Memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal melalui aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi.
5. Kepatuhan terhadap Regulasi Terkait
Pemasok patuh terhadap kebijakan yang berlaku di skala nasional dan internasional, aktif mencari referensi mengenai kebijakan nasional dan internasional, dan berkontribusi terhadap pengembangan sosial ekonomi dunia. Salah satunya adalah penerapan ISO/TS 16949 yaitu standar manajemen mutu internasional yang spesifik ditulis oleh industri otomotif untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas terhadap penyediaan material. Sertifikasi ISO ini diperuntukan bagi organisasi otomotif, baik pemasok langsung (tier 1) ke pabrik maupun pemasok tidak langsung (tier 2, tier 3, dst.).
Manfaat dari ISO/TS adalah (ipqi.org):
- Pengakuan secara internasional sebagai rekanan (supplier) yang dapat dipercaya karena sertifikasi ini diakui dan diterima oleh seluruh rantai suplai otomotif sebagai tolok ukur industri.
- Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan.
- Mengurangi biaya-biaya untuk memenuhi persyaratan standar teknis dari pelanggan melalui penerapan sistem manajemen tunggal dan mengurangi permintaan audit yang tidak berkaitan.
- Mengurangi biaya operasional melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional.
- Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan, pelanggan, dan rekanan (supplier).
- Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
- Peningkatan terhadap pengendalian manajemen risiko dengan konsistensi secara sungguh-sungguh dan kemampu-telusuran produk dan jasa pelayanan.
- Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
- Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.
Untuk mencapai produktivitas, industri otomotif kian gencar mencari celah program cost cutting dan cost reduction pada setiap mata rantai, maka diperlukan sistem pengadaan yang sesuai tujuan perusahaan untuk mendapatkan pemasok yang dapat mendukung program-program perusahaan untuk mencapai produktivitas. Prosedur pengadaan disusun agar perusahaan mampu mengadakan pengadaan barang yang berkualitas, tepat, dan hemat biaya, sehingga kerugian dapat dihindari.
Prosedur pengadaan tersebut antara lain:
- Pemasok mengajukan proposal
- Bagian pengadaan me-review proposal dan menjadwalkan presentasi
- Pemasok melakukan presentasi
- Bagian pengadaan me-review presentasi pemasok dan memutuskan hasil presentasi
- Pemasok mengajukan quotation penawaran harga dengan melampirkan proses manufaktur dan VE (Value Engineering)/VA (Value Analysis)
- Bagian pengadaan mengevaluasi penawaran harga
- Pemasok membuat prototipe
- Uji prototipe untuk kualitas dan teknologi
- Kunjungan ke lokasi pemasok untuk mengevaluasi proses manufaktur
- Kontrak
- Uji coba sampel skala kecil
- Uji coba sampel skala besar
- Produksi masal
9 April 2020
Referensi:
- Kemenperin (2019). Seminar Membangun Rantai Pasok Nasional Terintegrasi Berbasis Platform Logistik 4.0: Making Indonesia 4.0 dan Tantangan Sektor Logistik, Jakarta.
- Hastoro, Yui (2019). Seminar Membangun Rantai Pasok Nasional Terintegrasi Berbasis Platform Logistik 4.0: Industry 4.0 Impact in Logictic Automotive Industry, Jakarta.
- Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Gakindo, Geliat Prospek dan Tantangan Industri Otomotif Indonesia, Mei 2019. [Online]. https://www.gaikindo.or.id/geliat-prospek-dan-tantangan-industri-otomotif-indonesia/. [Diakses Selasa, 7 April 2020].
- Kompasiana, Peran Penting Pengembangan Ekonomi Lokal, November 2019. [Online]. Tersedia: https://www.kompasiana.com/lusyindria/5dc83a9cd541df784111d0b2/peran-peran-yang-penting-dalam-pengembangan-ekonomi-lokal. [Diakses Selasa, 7 April 2020].
- KLHK, PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Juli 2019. [Online]. Tersedia: http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1986. [Diakses Selasa, 7 April 2020].
- IPQI, Manfaat Penerapan dan Sertifikasi ISO/TS 16949, Maret 2014. [Online]. Tersedia: https://ipqi.org/tentang-isots-16949/. [Diakses Selasa, 7 April 2020].
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Sistem Pengadaan di Industri Otomotif (877.1 KiB, 248 hits)