JAKARTA (beritatrans.com)–Ketua Umum Indonesian National Shipowners Asosiation (INSA) Johnson W Sutjipto mengemukakan bahwa dwelling time di pelabuhan yang berjalan saat ini sudah baik.
“Tinggal dipertahankan, jangan sampai mundur lagi. Yang terpenting adalah sustainable (keberlanjutannya),” jelas Johnson kepada BeritaTrans.com dan Tabloid BeritaTrans, Rabu (14/9/2016).
Menurut Johnson, dweeling time di sini tidak bisa disamakan dengan Singapura. Hal itu, lantaran di negara berlambang Singa itu, 99 persen hanya transhipment.
“Di sana tidak ada barang yang diproteksi, bea cukai kita menjaga kepentingan industri, pertanian, dan karantina,” ungkap dia.
Garda terdepan di pelabuhan dikatakan Johnson adalah bea cukai, dimana seluruh barang hasil industri, perkebunan, dan hasil bumi lainnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi