JAKARTA,investorid – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak gejolak perekonomian global turut mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia. Surplus neraca perdagangan menyusut jadi US$ 870 juta pada Februari 2024.
“Kita juga melihat bahwa rembesan dari faktor global terlihat di neraca perdagangan Indonesia, “ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Selasa (19/3/2024).
Jika dilihat secara kumulatif surplus neraca perdagangan kumulatif Januari- Februari 2024 sebesar US$ 2,87 miliar. Angka ini jauh berada dibawah surplus neraca perdagangan kumulatif Januari- Februari 2023 yang mencapai US$ 9,28 miliar.
“Surplus neraca perdagangan pada Januari 2024 jauh lebih kecil dibandingkan Januari-Februari 2023. Telah terjadi kontraksi 6,41% masih surplus namun menurun,” tutur Sri Mulyani.
Adapun nilai ekspor secara kumulatif hingga Februari 2024 sebesar US$ 39,8 miliar atau mengalami kontraksi hingga 8,81%. Total nilai ekspor sepanjang Januari-Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 8,81% dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama penurunan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 5,43%.