Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan potensi perekonomian Indonesia tahun depan bisa tumbuh melambat jauh di bawah target APBN 5,3%. Sri Mulyani memperkirakan perlambatan ekonomi bahkan bisa menyentuh 4,7% atau lebih rendah dibandingkan perkiraan sejumlah lembaga internasional dan Bank Indonesia.
Risiko perlambatan tersebut bakal berimplikasi terhadap penerimaan negara tahun depan. Dia memaparkan ini saat menjelaskan target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.718 triliun pada tahun depan.
“Target yang dihitung dengan sangat berhati-hati dan mempertimbangkan koreksi harga komoditas dan juga perlambatan perekonomian di angka 4,7%, ini sebuah tantangan untuk Ditjen Pajak,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggahannya di akun instagram pribadinya @smindrawati dikutip Senin (26/12).
Bendahara negara itu sebetulnya sudah beberapa kali mengingatkan potensi ekonomi tahun depan akan sulit. Ia menyebut risiko penurunan alias downside risk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan sangat kuat.
Dalam acara Rapimnas KADIN awal bulan ini, Sri Mulyani juga sempat menyebut target pertumbuhan dalam APBN sebesar 5,3% sangat ambisius. Namun dalam keterangan beberapa waktu terakhir, ia selalu mengulang pemerintah masih berpatok pada target tersebut dalam APBN yang sudah disahkan bersama DPR.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/63a98b2e2f959/sri-mulyani-waspada-ekonomi-indonesia-2023-melambat-hanya-tumbuh-4-7
Salam,
Divisi Informasi