Jepri (24), kurir perusahaan pengiriman barang PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di bilangan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat mengatakan belum menerima pelatihan Bahasa Inggris dari tempatnya bekerja. Padahal, era Masyarakat Ekonomi Asean sudah dimulai sejak awal tahun ini.
Presiden Direktur JNE M. Feriadi menyatakan pihaknya tidak mengkhawatirkan era MEA. Menurutnya, orang-orang Indonesia bisa mengikuti persaingan global jika telah dibekali pelatihan yang mumpuni. Oleh sebab itu, dia memastikan pihaknya akan mengutamakan pekerja jasa kurir orang Indonesia, bukan warga asing.
“Keunggulan yang harus dilakukan untuk menghadapi MEA adalah pemberdayaan orang Indonesia lokal karena mereka yang lebih memahami situasi geografis, kultur, dan sebagainya,” katanya kepada Bisnis.
Perlakuan Sama
Saat ini JNE sudah melayani 5.000 titik gerai dengan 26 kantor cabang di kota provinsi. Dia menjelaskan kekuatan bisnis JNE adalah banyaknya counter pihak ketiga atau agen yang menyebar nyaris di seluruh Indonesia.
Pada tahun ini, JNE fokus melakukan digitalisasi dan pembenahan internal. Menurutnya, kelebihan JNE dibandingkan jasa aplikasi kurir lainnya adalah setiap SDM sudah diberikan pelatihan dan sertifikasi pengangkut barang. Dengan langkah itu, dia optimistis inovasi bisnis aplikasi transportasi seperti ojek online tak akan mengerus pangsa pasar JNE secara signifikan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 5 Februari 2016