Denpasar (bisnisbali.com) – BPS Bali mencatat indeks NTP Januari-September 2023 menggambarkan NTP yang terjadi selama tahun berjalan. Indeks NTP Januari-September 2023 tercatat lebih tinggi 3,75 persen dibandingkan indeks NTP tahun 2022 pada periode yang sama.
Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar mengatakan, kenaikan NTP paling tinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik setinggi 9,91 persen, diikuti kenaikan pada subsektor tanaman pangan setinggi 7,46 persen, kenaikan indeks NTP subsektor perikanan setinggi 0,91 persen, dan kenaikan subsektor peternakan setinggi 0,42 persen.
“Sementara itu, indeks NTP berjalan subsektor hortikultura tercatat mengalami penurunan sedalam 4,53 persen dibandingkan indeks NTP tahun 2022 pada periode yang sama,” katanya.
Indeks NTP Januari-September 2023 terbesar tercatat pada subsektor perikanan yakni sebesar 101,89 dan terendah terjadi pada subsektor hortikultura yakni sebesar 95,70.
BPS mencatat subsektor perikanan mencakup kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Indeks NTP Subsektor Perikanan (NTNP) bulan September 2023 tercatat turun sedalam 0,51 persen dari kondisi bulan lalu yang tercatat 102,29 menjadi 101,77. Hal ini terjadi karena It naik setinggi 0,08 persen, lebih rendah dibandingkan Ib yang tercatat naik setinggi 0,59 persen. It yang tercatat naik dari 121,26 menjadi 121,35 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok perikanan tangkap setinggi 0,12 persen, sedangkan indeks kelompok perikanan budi daya tercatat turun sedalam 0,25 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://bisnisbali.com/subsektor-perikanan-capai-indeks-ntp-terbesar/
Salam,
Divisi Informasi