Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha angkutan barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok bakal menaikkan tarif angkutan rata-rata 17%-25% untuk semua rute jika Pemerintah memutuskan mengurangi beban subsidi dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar.
Sekretaris Wilayah Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta, Maradang Rasjid mengatakan, asosiasinya sudah menyusun penghitungan penyesuaian tarif angkutan barang dan peti kemas tersebut sebagai antisipasi kenaikan harga BBM.
Dia mengatakan, saat ini, mayoritas trailler pengangkut barang dan peti kemas menggunakan bahan bakar jenis Solar bersubsidi yang dikonsumsi dengan harga Rp.5.500/liter.
Rasjid mengatakan, pengusaha angkutan pelabuhan tidak mempersoalkan rencana pemerintah mengurangi beban subsidi BBM tersebut, sebab kebijakan itu juga otomatis akan diikuti dengan penyesuaian tarif angkutan di pelabuhan.
Dia mengatakan selama BBM merupakan komponen terbesar dari operasional angkutan pelabuhan yakni lebih dari 50% dalam setiap ritase angkut akibat kemacetan, kemudian sisanya untuk upah dan uang makan sopir, biaya tol, dan maintenance armada. “Belum lagi kami sering kena pungli di jalanan khususnya sejumlah titik jalur distribusi,”ucapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20141117/98/273506/subsisi-bbm-dikurangi-tarif-angkutan-pelabuhan-priok-bakal-naik-