Oleh: Nova Indah Saragih
Dosen Program Studi Teknik Industri | Universitas Widyatama
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era Revolusi Industri 4.0 membawa banyak perubahan pada budaya, kebiasaan, dan gaya hidup di masyarakat. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah pada penggunaan internet yang saat ini sepertinya telah menjadi kebutuhan primer. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 103,03 juta jiwa (Merchant Machine, 2019). Besarnya pengguna internet di Indonesia tersebut tentu saja menjadi peluang atau pasar yang sangat layak untuk dimasuki.
Munculnya sejumlah e-commerce di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk menangkap peluang tersebut. Pada Gambar 1 dapat dilihat data e-commerce yang paling banyak dikunjungi pada Tahun 2018. Menurut Statistika, potensi pendapatan sektor e-commerce di Indonesia mencapai US$ 18,8 miliar pada Tahun 2019 (Jayani, 2019). Potensi tersebut diproyeksikan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut didukung oleh data yang dikeluarkan oleh Merchant Machine pada Tahun 2019. Indonesia menempati urutan pertama pertumbuhan sektor e-commerce dengan persentase pertumbuhan sebesar 78% pada Tahun 2018. Angka ini jauh di atas Meksiko yang menempati urutan kedua dengan persentase pertumbuhan 59% (Widowati, 2019).
Pesatnya pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia tentu saja memberikan peluang bagi sektor industri yang lain, yaitu sektor logistik. Munculnya berbagai startup logistik adalah salah satu pertanda terhadap hal tersebut. Contoh startup logistik tersebut antara lain Paxel, Iruna, Triplogic, Expedito, dan Kargo. Potensi pertumbuhan sektor logistik di Indonesia menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dapat mencapai 30% dan dengan nilai Rp 40 triliun atau lebih per tahunnya (Annur, 2019).
Peluang-peluang yang muncul di era Revolusi Industri 4.0 tersebut tentu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Namun, bersamaan dengan munculnya peluang tersebut, era Revolusi Industri 4.0 juga membawa tantangan baru, khususnya bagi pengelolaan transportasi di wilayah perkotaan.
Peningkatan aktivitas logistik suatu bangsa merupakan salah satu pertanda pertumbuhan perekonomian bangsa tersebut. Semakin tinggi aktivitas logistiknya, maka semakin tinggi pula aktivitas transportasi yang terjadi. Pertumbuhan sektor e-commerce yang dapat dikatakan mendorong pertumbuhan sektor logistik di tanah air pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas transportasi. Mengingat persentase penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah perkotaan mencapai 55,8% atau 150,9 juta jiwa (Worldometers, 2019) dan wilayah perkotaan merupakan pusat ide, perdagangan, budaya, ilmu pengetahuan, produktivitas, pengembangan sosial, dan lain-lain, maka aktivitas transportasi tersebut berpusat di wilayah perkotaan.
Referensi:
- Annur, C. M. (2019): Aktivitas Belanja e-Commerce Meningkat, Startup Logistik Kian Menjamur, https://katadata.co.id/berita/2019/06/27/aktivitas-belanja-e-commerce-meningkat-startup-logistik-kian-menjamur. Diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
- Jayani, D. H. (2019): Potensi Pendapatan Pasar E-Commerce Indonesia dari Masa ke Masa, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/05/potensi-pendapatan-pasar-e-commerce-indonesia-dari-masa-ke-masa. Diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
- Merchant Machine (2019): Saturated Sectors: Finding Gaps In The Ecommerce Market In 2020, Merchant Machine.
- Widowati, H. (2019): Indonesia Jadi Negara dengan Pertumbuhan E-Commerce Tercepat di Dunia, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/25/indonesia-jadi-negara-dengan-pertumbuhan-e-commerce-tercepat-di-dunia. Diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
- Worldometers (2019): Current World Population, Worldometers.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Tantangan di Balik Pertumbuhan E-Commerce di Indonesia terhadap Transportasi Perkotaan (Bagian 1 dari 2 tulisan) (936.7 KiB, 201 hits)