Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan perbaikan kinerja ekonomi akan terus berlanjut tahun depan yang juga berimbas ke sektor pelayaran dan logistik.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, Indra Darmawan menuturkan, optimisme pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia juga mendapatkan berkah masih tingginya harga-harga komoditas di pasar ekonomi dunia. Dengan masih tingginya harga komoditas, sektor logistik dan pelayaran juga terkena dampaknya karena kemungkinan tarif logistik dunia juga melonjak.
“Ini akan berimbas ke bidang shipping, di mana diperkirakan harga-harga logistik dunia itu masih belum akan turun tahun depan. Jadi, tarif untuk pengangkutan barang lintas negara global diperkirakan masih akan tinggi. Sampai ada beberapa analis memperkirakan keseluruhan 2022 masih akan tinggi bahkan sampai 2023,” ujarnya, Rabu (29/12/2021).
Naiknya biaya angkut ini disebabkan karena disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi yang masih terjadi di berbagai belahan dunia akibat pandemi. Indra menyoroti, apabila varian baru Omicron semakin memberikan dampak tentu akan menekan mobilitas dan ekonomi dunia sehingga berujung pada harga logistik yang menjadi tinggi.
Dengan adanya ketidakpastian tersebut, Indra memperkirakan terjadinya perubahan pola perdagangan sehingga para pelaku usaha pelayaran harus mengantisipasinya.
“Bagaimana kegiatan atau situasi yang kita lihat bersama di tahun ini bisa tetap diantisipasi pada tahun depan,” imbuhnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://m.bisnis.com/amp/read/20211229/98/1482986/tarif-logistik-dan-pelayaran-diramal-masih-naik-tahun-depan
Salam,
Divisi Informasi