JAKARTA (BeritaTrans.com)–Program Sapu Bersih (Saber) pungutan liar (pungli) yang dicanangkan Presiden Jokowi harus direspon positif oleh semua instansi pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Ini merupakan entry point bagi bangsa ini untuk melakukan revolusi mental. Kalau moment penting ini gagal, budaya pungli yang sudah menjadi kebiasaan buruk tidak akan pernah hapus di negeri ini, ” kata Ketum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, Senin (17/10/2016).
Melukiskan pentingnya ‘moment’ dalam penghapusan pungli ini, Tarigan mengutip judul lagu: Elvis Presley “It’s Now or Never”. “Kalau moment yang dicanangkan Presiden ini tak didukung sepenuh hati oleh semua pihak saya khawatir pungli akan dianggap hal wajar di negeri ini,” kata Tarigan.
Tarigan menilai perintah Presiden Saber Pungli belum terlihat disambut antusias oleh semua kementerian kecuali Kemenhub. “Mestinya program ini disikapi oleh semua pihak dengan menggairahkan upaya penghapusan pungli di instansi masing-masing”.
Mestinya perintah Jokowi ini disikapi serius oleh semua elemen Bangsa. “Kalau ada dasar hukumnya menurut Agama,” kata Tarigan, MUI ikut mengeluarkan fatwa bahwa pungli itu haram.
Tarigan mengatakan pungli sudah sangat berakar di negeri ini. Di bidang angkutan misalnya sejak pengurusan izin hingga di jalan raya selalu mengadapi pungli.
Sumber dan berita selngkapnya:
Salam,
Divisi Informasi