JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan membuat jaringan jalan dengan waktu tempuh 1,9 jam per 100 kilometer pada 2024. “Kita ingin waktu tempuh kurang dari 1,5 jam per 100 km artinya rata-rata kecepatannya paling tidak 60 km per jam.
Malaysia itu sudah di bawah 1,5 jam per 100 km kita masih di atas 2,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (26/10/2021). Menurut dia, waktu tempuh jalan merupakan salah satu indikator untuk mengukur seberapa kompetitif jaringan jalan di suatu negara.
Semakin cepat waktu tempuhnya, jaringan jalan di suatu negara pun akan dinilai makin kompetitif. Baca Juga: Makin Numpuk, 230 Juta Penduduk Akan Tinggal di Perkotaan pada 2045 “Waktu tempuh kita sekarang posisinya di sekitar 2,1 sampai 2,2 jam per 100 km.
Makin lama waktu tempuh, artinya biaya logistik makin mahal,” kata Hedy. Oleh sebab itu, kata Hedy, biaya logistik Indonesia masih cukup tinggi yakni sekitar 20% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga mengurangi daya saing produk Indonesia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://market.bisnis.com/read/20211025/192/1458058/anak-usaha-abm-investama-abmm-perluas-jangkauan-layanan-kargo
Salam,
Divisi Informasi