Biaya logistik di Indonesia masih tinggi yang termasuk termahal di banding negara tetangga. Teknologi digital dan munculnya startup logistik berpeluang mengatasi masalah biaya logistik tersebut.
Berdasarkan data dari Frost and Sullivan, Indonesia memiliki biaya logistik termahal di Asia, yakni sebesar 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Biaya logistik Indonesia juga masih di atas rata-rata dunia, yakni 13%.
Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan, Cris Kuntadi mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan biaya logistik Indonesia mahal. Pertama, infrastruktur yang masih belum merata.
Kedua, sistem pengiriman antar berbagai daerah yang belum seimbang. Ketiga, moda transportasi yang masih mengandalkan angkutan darat. “Ini harus diseimbangkan dengan digitalisasi,” kata Cris dalam acara Regional Summit 2021 yang diselenggarakan Katadata.co.id pada Senin (29/11).
Menurutnya, digitalisasi sektor logistik mampu mengefisienkan sistem pengiriman barang berbasiskan data. “Maka, kami membuat National Logistic Ecosystem (NLE). Dalam ekosistem itu, data pengiriman sudah terangkum secara digital,” kata Cris.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/yuliawati/digital/61a6114d6bd32/teknologi-digital-dan-startup-dinilai-bisa-tekan-biaya-logistik
Salam,
Divisi Informasi