SEMARANG, KOMPAS – Aktivitas di Terminal Peti Kemas Semarang, jawa Tengah, tahun demi tahun terus meningkat, dengan sarana dan fasilitas yang juga terus diperbaharui. Namun, kondisi infrastruktur menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, masih menjadi kendala untuk menarik para pelaku ekspor-impor mengirimkan barang melalui Semarang.
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Erry Akbar Panggabean mengatakan hal tersebut ketika berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas Perwakilan Jawa Tengah di Kota Semarang, Senin (3/8). “Kami saat ini bisa berkata, TPKS sekarang semakin andal, banyak perubahan dan pembenahan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan,” ujar Erry.
Ia mengatakan, dari sisi sumber daya manusia, kualitasnya ditingkatkan dengan mengikuti berbagai studi dan pelatihan. Luas lapangan penumpukan ditambah dari 23 hektar menjadi 28,3 hektar. Jalan baru dibuat, serta kapasitas tempat sandar kapal juga ditambah.
Sistem online juga telah dikembangkan sehingga pembayaran dapat dilakukan kapan saja dan dapat terus terpantau. Selain itu sistem juga dibuat terintegrasi dengan instansi lain, sepert Bea dan Cukai. Rob atau limpasan air laut ke daratan di dalam kompleks pelabuhan telah diatasi dengan sistem polder.
“Pengiriman logistik adalah salah satu prasyarat untuk menjadi negara maju. Kami sudah membenahi apa yang menjadi tanggung jawab kami. Sayangnya, infrastruktur menuju pelabuhan masih buruk sehingga tidak banyak yang tertarik mengirimkan barang melalui Semarang,” kata Erry.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 4 Agustus 2015