Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai selama tiga tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sektor logistik masih memerlukan banyak pembenahan.
Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan para pelaku logistik nasional masih disibukkan dengan egosektoral. Sementara itu, negara- negara lain tengah bekerja cepat untuk membangun daya saingnya.
Seharusnya, kata Yukki, para pelaku logistik memikirkan upaya untuk mendorong biaya logistik dari 23,7% pada 2017 ini menjadi 19% pada 2019.
“Kalau kita bergerak dengan infrastruktur biaya logistik bisa menjadi 21% pada tahun 2019. Tapi, kalau dengan bekerja bisa mencapai 19%,” ungkapnya melalui siaran pers pada Selasa (24/10/2017).
Selain itu, reformasi di bidang logistik menurutnya masih harus dilanjutkan antara lain harmonisasi regulasi, pembangunan infrastruktur, tekologi informasi kebijakan fiskal dan moneter, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi