MANADO – Penerapan sistem resi gudang atau SRG perikanan dinilai meningkatkan dukungan bagi daerah penghasil ikan sebagai komoditas unggulan. SRG komoditas perikanan juga strategis mendukung kontribusi sektor kelautan dan perikanan bagi perekonomian nasional, termasuk bagi kinerja ekspor komoditas perikanan.
“SRG diharapkan membantu nelayan dan pembudidaya mendapat harga tawar yang lebih baik dan jaminan penyerapan pasar. Diharapkan harga komoditas kelautan dan perikanan seperti ikan dan rumput laut yang fluktuatif bisa dicegah,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (15/4).
Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara merupakan penghasil ikan yang dapat diresi gudangkan, sehingga menjadi daerah potensial untuk implementasi SRG perikanan. SRG perikanan akan memberikan alternatif solusi bagi nelayan dan pembudidaya menghadapi fluktuasi harga ikan.
Selain itu, SRG juga merupakan langkah percepatan penyerapan produksi nelayan dan pembudidaya ikan yang belum terserap pasar dengan harga wajar. “Maka dengan SRG diharapkan nelayan dan pembudidaya bisa terjaga kesejahteraannya,” paparnya.
BPS mencatat, volume perikanan tangkap di keempat provinsi tersebut selama 2020 mencapai 1.403.362 ton atau 21% dari volume nasional. Sedangkan, rumput laut mencapai 1.265.588 ton atau 12% dari volume nasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.validnews.id/Tingkatkan-Rantai-Bisnis-Perikanan–Pemda-Diminta-Dukung-SRG-OeE
Salam,
Divisi Informasi