Kerja sama itu diluncurkan dalam pertemuan anggota FIP di Jakarta, Rabu (14/8/2019). Dalam pertemuan tersebut, para anggota membahas komitmen untuk tidak hanya menghindari pembelian ikan muda. Tapi, juga membahas rencana jangka panjang untuk memonitor hasil tangkapan dan membentuk sebuah sistem persyaratan yang tangguh.
Untuk memposisikan perikanan yang memenuhi standar keberlanjutan secara formal, seperti sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC).
“Nelayan tradisional merupakan tulang punggung perikanan ini. Sekitar 70% dari nelayan Indonesia bergantung pada mata pencaharian ini untuk menghidupi mereka.
Dengan bekerja sama dengan jaringan logistik seafood dan industri yang terlibat, kita dapat mengembangkan manajemen kuat dan menjaga industri yang berkelanjutan bagi para nelayan yang mengandalkan industri perikanan tersebut,” kata Direktur Program Perikanan TNC Peter Mous di Jakarta, Rabu (14/8).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bahari Biru Nusantara (Bahari Biru) Hadi Wijaja mengatakan, komitmen FIP diharapkan dapat mengubah tren pasar. Pasalnya, kata dia, selama ini pasar masih lebih memilih ikan berukuran kecil, sampai 1,5 kilogram (kg) per ekor. Menurut Hadi, dengan proyek FIP, tren bisa berubah sehingga ukuran ikan yang dipasok dan diminta pasar naik menjadi 1,8 kg per ekor.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/tnc-dan-perusahaan-perikanan-luncurkan-proyek-ikan-berkelanjutan
Salam,
Divisi Informasi