Bisnis.com, JAKARTA — Rencana kerja sama CT Corp dan PT Bukalapak.com, Tbk. (BUKA) untuk membentuk perusahaan e-commerce (dagang-el) khusus untuk pangan segar dan kebutuhan sehari-hari akhirnya terkuak.
Aksi korporasi tersebut menjadi sinyal bahwa transaksi produk pangan melalui platform digital masih prospektif, terlepas dari proyeksi kenaikan mobilitas masyarakat pada 2022.
“Kami melihat prospeknya positif untuk perdagangan pangan melalui dagang-el. Secara riil masyarakat mulai terbiasa dengan aktivitas belanja daring, terlebih kita tidak tahu pasti kapan pandemi akan benar-benar berakhir dan opsi belanja daring menjadi tetap alternatif yang aman,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga, Selasa (11/1/2022).
Bima mengatakan aktivitas belanja produk pangan melalui platform dagang-el makin meningkat karena didukung oleh perubahan perilaku belanja masyarakat.
Jika sebelumnya banyak konsumen yang memilih biaya pengiriman rendah dengan durasi pengiriman lama, kini lebih banyak konsumen yang tidak mempermasalahkan biaya pengiriman asal produk tiba lebih cepat.
“Sekarang trennya lebih banyak masyarakat yang tidak lagi mempermasalahkan biaya pengiriman mahal. Oleh karena itu produk yang dicari pun juga menjangkau perishable goods yang memang harus sampai di konsumen lebih cepat,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://m.bisnis.com/amp/read/20220111/12/1487879/trans-retail-dan-bukalapak-bikin-e-commerce-pangan-idea-prospek-besar
Salam,
Divisi Informasi