Liputan6.com, Pontianak – Digitalisasi dinilai mampu mempersingkat waktu pelayanan dan biaya operasional di pelabuhan. Jika semua pelabuhan di Indonesia menerapkan teknologi digital dalam operasionalnya, maka akan terjadi efisiensi waktu dan biaya logistik, yang berimbas pada meningkatnya daya saing produk ekspor nasional.
“Efisiensi operasional layanan kepelabuhanan tak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, namun juga menghemat biaya operasional pengguna jasa,” kata General Manajer Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Cabang Pelabuhan Pontianak, Adi Sugiri di Pontianak, Senin (23/6/2019).
Adi menjelaskan, penerapan teknologi digital di terminal peti kemas Pelabuhan IPC Cabang Pontianak berhasil menekan biaya angkut kontainer hingga Rp2,1 juta per TEU (satuan unit kontainer ukuran 20 kaki).
Sebelum penerapan Terminal Operating System (TOS), biaya angkut kontainer mencapai Rp4,6 juta per TEU. Saat ini, biaya angkut kontainer di Pelabuhan Pontianak hanya Rp2,5 juta per TEU.
TOS adalah aplikasi digital yang digunakan untuk operasional bongkar muat kontainer, mulai dari kapal hingga kontainer diangkut ke luar pelabuhan maupun sebaliknya.
“Transformasi di Pelabuhan Pontianak kami lakukan secara bertahap sejak tahun 2015. Khusus pengoperasian teknologi TOS di terminal peti kemas Pelabuhan Pontianak, mulai kami terapkan sejak tahun 2017, dan hasilnya langsung terlihat,” jelas Ari.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.liputan6.com/regional/read/3997426/transformasi-pelabuhan-pontianak-menekan-biaya-dan-waktu-operasional
Salam,
Divisi Informasi