JAKARTA, KOMPAS–Pendangkalan yang terjadi di beberapa pelabuhan di Indonesia membuat pelayaran untuk angkutan laut tidak bisa maksimal. Bahkan, kemampuan angkut kapal menjadi rendah, tak sampai 50 persen dari kapasitas.
Keluhan itu disampaikan pelaku industri pelayaran.
Menanggapi keluhan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono mengatakan, pengerukan alur pelayaran di pelabuhan kini menjadi tanggung jawab badan usaha pelabuhan.
Tidak Maksimal
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, banyak pelaku industri pelayaran yang mengeluhkan hal serupa. Ia menyebutkan, di Makassar, kapal 1.700 TEU hanya bisa memuat 1.200 TEU.
“Dari sisi kapasitas, kapal berukuran 2.700 TEU di Belawan hanya bisa memuat 900 TEU. Padahal, dulu bisa memuat 1.500 TEU. Demikian juga di Pontianak, dengan kapal 538 TEU, dulu bisa muat 450 TEU, sekarang hanya bisa muat 300 TEU,” kata Carmelita.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Rabu, 19 April 2017
Salam,
Divisi Informasi