PIKIRAN RAKYAT – Integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) terbukti memangkas waktu perjalanan kendaraan pribadi hingga 60 persen. Namun, kelancaran bagi kendaraan angkutan barang masih terganggu angkutan barang kelebihan muatan.
Direktur Bisnis PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), Pratomo Bimawan Putra, terus berupaya melarang kendaraan over dimension over load (ODOL). “Peniadaan kendaraan ODOL sejalan dengan upaya peningkatan layanan jalan tol untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan,” katanya pada Selasa 12 Maret 2024.
Menurut data mereka, sekira 29,3 juta kendaraan truk dan sejenisnya melintasi Tol Japek sepanjang 2023. Dari hasil operasi gabungan petugas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, kepolisian dan PT JTT, sebanyak 37,6 persen dari total kendaraan yang terjaring adalah ODOL.
Potensi kerusakan jalan tol
Bimawan menilai kendaraan truk secara langsung dapat mempengaruhi tingkat ketahanan lapisan infrastruktur jalan tol. Potensi kerusakan jalan tol pun semakin bertambah dengan masih adanya kendaraan bermuatan lebih yang memaksa masuk ke ruas tol.
Selain menjaga kualitas jalan, ia menjelaskan upaya yang dilakukan selama ini turut memperhitungkan mitigasi risiko. “Upaya peningkatan pelayanan lalu lintas yang telah dilakukan PT JTT juga memperhitungkan mitigasi risiko, khususnya yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas kendaraan,” ujar Bima.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017829200/truk-odol-ganggu-kelancaran-lalu-lintas-di-tol-pengawasan-akan-diperketat?page=all
Salam,
Divisi Informasi