
TARAKAN – Ekonomi digital Indonesia diproyeksi akan bertumbuh menjadi yang tertinggi di Asean dengan nilai yang berkisar pada angka USD 146 miliar di tahun 2025 mendatang. Indonesia juga membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital hingga tahun 2030, atau sekitar 600.000 orang setiap tahun. Hal ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM yang menjadi pilar penyangga utama atau tulang punggung perekonomian saat ini.
Diketahui, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,07 persen atau sebesar Rp 8,5 triliun. Dengan Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta, penyerapan investasi dari UMKM mencapai 60,4 persen. UMKM menyerap 97 persen atau sebanyak 117 juta orang total lapangan kerja di Indonesia.
“Berdasarkan skala usaha, persentase UMKM di Kaltara mencapai 88,73 persen. Kota Tarakan sendiri menjadi daerah dengan jumlah UMKM tertinggi ketiga, dengan proporsi mencapai sekitar 24,4 persen dari total UMKM di Kaltara. Pertumbuhan UMKM tahun 2021 meningkat sebesar 130,02 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kontribusi pertumbuhan UMKM terbesar berada pada Kabupaten Nunukan dengan 376,96 persen, dan kontribusi pertumbuhan UMKM terbesar kedua Kabupaten Bulungan yang mencapai 152,18 persen,” ungkap Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim pada Kemenkominfo, Septriana Tangkary, Jumat (30/3).
Ia pun menyinggung Undang-Undang Cipta Kerja mempermudah perizinan UMKM. Di antaranya, perizinan tunggal melalui online single submission (OSS); adanya insentif dan kemudahan bagi usaha menengah-besar yang bermitra dengan usaha mikro-kecil; pengelolaan terpadu UMK melalui sinergi dengan pemangku kepentingan; serta adanya insentif fiskal dan pembiayaan untuk pengembangan dan pemberdayaan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radartarakan.jawapos.com/daerah/30/03/2023/umkm-lirik-peluang-ekonomi-digital-usd-146-miliar/
Salam,
Divisi Informasi