REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo optimistis aplikasi perizinan terpadu atau online single submission (OSS) untuk impor barang operasi hulu migas akan memperbaiki peringkat daya saing Indonesia. Menurut World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia melorot dari posisi 45 pada 2018 menjadi 50 tahun 2019.
“Sekarang (pengusaha) tidak perlu bertemu, langsung by system dengan IT (teknologi informasi) yang sudah dikolaborasi, sehingga lebih cepat, pengusaha juga lebih dimudahkan,” katanya di Jakarta, Senin (14/10).
Menurut Mardiasmo, dengan adanya kemudahan layanan itu maka potensi penerimaan negara juga bisa ditingkatkan. Dengan adanya aplikasi itu, cara kerja administrasi pelaku usaha akan dimudahkan dalam pemberian fasilitas fiskal bagi para pelaku kegiatan usaha hulu migas yang transparan dan akuntabel.
Fasilitas fiskal migas merupakan kebijakan pengurangan atau pembebasan bea masuk atas barang impor yang terkaiteksplorasi dan eksploitasimigas dengan pelaku usaha yaitu kontraktor kontrak kerja sama (K3S).
Sebelumnya, K3S terlebih dahulu mengajukan ke masing-masing kementerian/lembaga yaitu SKK Migas, Kementerian ESDM dan Ditjen Bea Cukai Kemenkeu serta instansi terkait lainnya, kini mereka dapat mengajukan langsung ke sistem Indonesia National Single Window (INSW).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://republika.co.id/berita/pzdx3e383/wamenkeu-oss-bisa-perbaiki-daya-saing-indonesia
Salam,
Divisi Informasi