REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG — Sejumlah pengendara menyatakan harapannya agar pemerintah segera mengoperasikan kembali jembatan timbang di Jalan Lintas Sumatera wilayah Lampung. Kondisi jalan di Lampung semakin rusak parah karena selalu dilalui truk yang mengangkut barang jauh di atas daya tahan jalan.
“Tanpa jembatan timbang, truk bebas mengangkut muatan jauh di atas tonase atau daya tahan jalan. Akibatnya jalan cepat rusak dan semua jadi rugi,” kata Edy, salah satu pengendara yang kerap melintasi Jalinsum Lampung, saat diminta tanggapannya di Bandarlampung, Jumat (9/3).
Ia menyebutkan pengoperasian jembatan timbang sangat mendesak diberlakukan, namun operasional jembatan timbang itu harus transparans, sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) serta bebas dari pungutan tak resmi.
Sejauh ini jembatan timbang terdapat di Jalinsum wilayah Kabupaten Mesuji, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Waykanan. Jembatan timbang di Jalinsum Lampung Selatan tak beroperasi lagi sejak pengelolaannya diambil alih pemerintah pusat. Kementerian Perhubungan tahun lalu menyebutkan jumlah jembatan timbang di Indonesia mencapai 141 unit, dan 90 persen diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah pusat mulai Februari 2017.
Pengguna jalan lainnya, Samin, juga mendesak agar uji KIR dan emisi atas truk ditingkatkan untuk menekan risiko kecelakaan dan pencemaran udara. “Kendaraan yang lolos uji KIR dan emisi yang seharusnya dibolehkan melintasi Jalinsum dan jalan lainnya,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi