SINGAPURA (BeritaTrans.com)—Gangguan pengangkutan di pelabuhan-pelabuhan di Kalimantan Timur dan Selatan menyebabkan kekurangan pasokan batu bara di wilayah ekspor terpenting di dunia ini, mengakibatkan keterlambatan karena kapal-kapal harus menunggu untuk mengambil kargo baru.
Data pengiriman di Thomson Reuters Eikon dan jadwal pengangkutan pelabuhan yang dilihat Reuters menunjukkan bahwa 136 kapal ada di lepas pantai Indonesia pada Senin (6/2), menunggu mengambil batu bara.
Pelabuhan-pelabuhan dan zona-zona penjangkaran yang terdampak termasuk Samarinda, Kalimantan Timur, dan Taboneo, dekat ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
Minggu lalu, jumlah kapal mencapai 108, menurut data tersebut. Kedua provinsi tersebut merupakan salah satu wilayah penambangan batu bara termal terbesar di dunia.
“Masalahnya adalah batu bara tidak bisa keluar karena otoritas lokal menghalanginya,” ujar Pandu Sjahrir, Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia kepada Reuters, menambahkan bahwa para pedagang telah mengeluh kepadanya mengenai masalah ini.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritatrans.com/2017/02/08/136-kapal-antre-di-perairan-samarinda-banjarmasin-tunggu-izin-angkut-batubara/
Salam,
Divisi Informasi