JAKARTA, investor.id – Indonesia diproyeksikan menjadi pasar terbesar untuk pembayaran perdagangan secara elektronik (e-commerce) di Asia Tenggara senilai U$ 83 miliar, menyusul Vietnam US$ 29 miliar, dan Thailand US$ 24 miliar, pada 2025. Tahun yang sama, Indonesia akan menyambut lebih dari 100 juta pengguna dompet seluler (mobile wallets) baru.
Hal tersebut merupakan sebagian dari laporan terbaru dari laporan IDC, firma survei pasar, yang ditugaskan oleh 2C2P, platform pembayaran global asal Singapura. Kawasan Asia Tenggara pun disebut sedang mengalami transformasi keuangan luar biasa yang digerakkan oleh revolusi pembayaran digital.
Didukung oleh perubahan tren konsumen dan perdagangan ritel serta pilihan pembayaran yang lebih inklusif, jumlah pengeluaran e-commerce di Asia Tenggara diproyeksikan meningkat 162% mencapai US$ 179,8 miliar pada 2025, dengan pembayaran digital menyumbang 91% dari total transaksi.
Laporan IDC dengan tema How Southeast Asia Buys and Pays: Driving New Business Value for Merchants yang diterbitkan pada November 2021, itu juga mengungkapkan, kompleksitas ekosistem pembayaran di Asia Tenggara yang terfragmentasi, sehingga mendorong bisnis untuk membuat keputusan yang tepat dan mampu menangkap peluang.
IDC juga melacak adanya tren beberapa alternatif pembayaran yang muncul, seperti dompet seluler (mobile wallets), pembayaran domestik (real-time dan opsi perbankan online), serta Beli Sekarang Bayar Nanti (Buy Now Pay Later/BNPL), di samping masih adanya opsi tradisional, seperti pembayaran menggunakan kartu dan uang tunai.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/it-and-telecommunication/269618/2025-pembayaran-ecommerce-ri-capai-us-83-miliar
Salam,
Divisi Informasi