JAKARTA, KOMPAS – Program tol laut yang digagas presiden dan wakil presiden terpilih memerlukan sinergi antarmoda dan sinkronisasi dengan sistem transportasi yang sudah berjalan. Program itu perlu ditunjang dengan pemerataan industri dan pelabuhan ke wilayah timur Indonesia.
Kepala Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok Institut Teknologi Bandung Senator Nur Bahagia mengungkapkan, program tol laut yang digagas presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Yusuf Kalla perlu dijabarkan lebih operasional dengan ditopang infrastruktur multimoda. Angkutan laut perlu diprioritaskan untuk kapal kecil yang menjadi penghubung daerah dan pulau kecil serta penghubung kapal besar dengan kapal kecil.
Penyelenggaraan tol laut juga perlu dipilah hanya untuk produk-produk tertentu, yakni komoditas pokok dan strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak.
“Pembenahan logistik membutuhkan proses. Namun, jika konsisten, diharapkan dapat menekan biaya logistik menjadi 19 persen dalam kurun lima tahun mendatang,” ujarnya.
Transportasi darat
Selama ini, lanjut senator, biaya logistik nasional tidak efisien mencapai 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sebanyak 72,21 persen komponen biaya logistik nasional bersumber dari transportasi darat. Biaya itu jauh melampaui negara tetangga, yakni Singapura (8 persen), Malaysia (13 persen), dan Thailand (20 persen).
Selain itu, terjadi ketidakseimbangan muatan antarmoda transportasi. Komponen angkutan barang lewat jalur darat mencapai 90,34 persen dan angkutan penumpang 84,13 persen, sementara komponen angkutan laut hanya 8,76 persen. Sebanyak 70 persen dari elemen biaya angkutan laut bersumber dari biaya angkutan darat.
“Pengurangan beban biaya transportasi membutuhkan sinergi antarmoda menjadi rangkaian yang terpadu,” ujarnya.
Cukup realistis
Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal Kadin Indonesia Natsir Mansyur mengatakan, program tol laut cukup realistis untuk meningkatkan percepatan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 28 Agustus 2014