JAKARTA-Penetapan tarif tol memicu beban tambahan bagi operasional angkutan truk logistik kawasan Jakarta-Cikampek sebesar 0,06% kendati tidak terlalu besar, penaikan tarif semestinya dibarengi dengan peningkatan standar pelayanan minum.
Kajian Supply Chain Indonesia (SCI) menunjukkan, biaya tol kendaraan Golongan IV dan Golongan V untuk rute Jakarta-Surabaya berkontribusi sekitar 1,9% dari total biaya transportasi. Untuk rute tersebut, kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek berdampak pada kenaikan biaya transportasi sekitar 0,06%.
Chairman SCI Setijadi mengatakan kendati dampak kenaikan tarif tol tidak terlalu besar, penaikan tersebut tidak dibarengi dengan transparasi hasil penilaian standar pelayanan minum (SPM).
Paling tidak, dia mencatat ada tiga hal penting yang masih perlu ditingkatkan berkaitan dengan SPM yakni kelancaran, keberadaan derek liar, dan penerangan jalan.
Menurutnya, operator atau badan usaha jalan tol (BUJT), baik pada ruas tol Jakarta-Cikampek maupun ruas-ruas tol lainnya, perlu meningkatkan kelancaran arus di pintu gerbang dan ruas tol guna memperlancar arus kendaraan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 13 Oktober 2014