JAKARTA-Pemerintah akhirnya memastikan akan menaikkan harga BBM sebelum 1 Januari 2015, guna memangkas beban subsidi.
“Kenaikannya sebelum 1 januari 2015,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat kabinet terbatas yang dipimpin wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (29/10). Rapat itu juga dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Pasar uang dan modal merespons positif rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebelum awal 2015. Baik rupiah bahkan mencatatkan kenaikan tertinggi di Asia Pasifik.
BAHAS KOMPENSASI
Rapat kabinet juga membahas persiapan penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS), kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berbasis sistem e-money. Menurut Puan, ketiga kartu itu akan diluncurkan 7 November 2014 dan langsung disalurkan oleh presiden ke berbagai daerah.
Puan tidak membantah ketiga kartu perlindungan sosial di atas bisa menjadi salah satu bentuk kompensasi sosial atas kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi. Dia mengatakan KIS, KIP, dan KKS adalah bentuk pengalihan dana tidak langsung yang bisa dinikmati masyarakat di rumah sakit maupun sekolah.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menambahkan pemerintah saat ini masih belum menyepakati besaran atau presentase kenaikan harga BBM. Pemerintah masih mengkaji berbagai sisi, termasuk perkembangan dan proyeksi terutama menyangkut kurs rupiah dan harga minyak.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 30 Oktober 2014