Surabaya, JMOL ** Dengan keunikan geografis Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain, Indonesia layak disebut sebagai Benua Maritim. Dengan duapertiga wilayahnya berupa laut, total luas wilayah Indonesia adalah setengah dari total Benua Eropa, dan 70 persen dari luas benua Australia. Dari 34 provinsi yang dimiliki, Indonesia memiliki 8 provinsi kepulauan, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, NTT, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Maluku Utara.
Politik anggaran Indonesia sangat tidak berpihak pada pengembangan infrastruktur maritim. Secara rata-rata, dalam tujuh tahun terakhir, komposisi anggaran relatif tidak banyak berubah dengan dominasi infrastruktur jalan (darat) sebesar 70 persen, sedangkan laut hanya sebesar 20 persen, dan lainnya 10 persen.
Kondisi di atas telah lama menjadi perhatian para insinyur di Indonesia. Salah satunya, Prof Tri Achmadi, seorang pakar transportasi laut dari Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya. Menurut Didi, sapaan akrabnya, hal tersebut adalah cerminan kebijakan pembangunan yang salah arah dengan mengabaikan realitas geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan terbesar.
Didi menjabarkan, komponen utama infrastruktur Negara Maritim adalah pelayaran, pelabuhan, dan galangan kapal. Sayangnya, hingga saat ini pembangunan komponen utama tersebut terus dikesampingkan.
Pantura Jawa, Bukti Dominasi Infrastruktur Darat
Dengan volume sekitar 40 ribu unit kendaraan per hari, jalur Pantura Jawa termasuk salah satu jalur terpadat di dunia. Padahal, kapasitas jalur Pantura hanya mampu menampung beban sebesar 20 ribu unit kendaraan per hari. Itu pun diperparah dengan kenyataan bahwa dari 40 ribu kendaraan yang melintas, 20 ribu di antaranya merupakan truk. Wajar bila tiap tahun pemerintah menghabiskan dana hingga Rp1,2 triliun rupiah untuk dana perbaikan dan perawatan jalan.
Dilihat secara makro ekonomi, tingkat perekonomian di jalur Pantura Jawa telah memakan porsi 27 persen dari perekonomian nasional. Mobilitas logistik di Pulau Jawa pun terkonsentrasi di Jalur sepanjang 1.316 kilometer dengan arus barang yang mencapai 800 juta ton per tahun.
Sumber dan berita selengkapnya: