JAKARTA – Kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap biaya operasional sektor transportasi dan logistik. Perusahaan transportasi jalan (trucking) merupakan salah satu pelaku yang mengalami dampak langsung kenaikan BBM.
Berdasarkan hasil analisis Supply Chain Indonesia (SCI), biaya BBM sekitar 29-32 persen dari total biaya operasional truk. Kenaikan harga BBM solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp6.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 4 persen.
Jika kenaikan menjadi Rp7.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 8-9 persen, dan kenaikan menjadi Rp8.500 akan menaikkan biaya operasional sekitar 12 persen-13 persen.
Analisis dilakukan terhadap armada Golongan III berbahan bakar solar pada rute Jakarta-Surabaya, dengan memasukkan biaya-biaya supir, maintenance, depresiasi armada, asuransi, serta administrasi dan manajemen. Analisis dilakukan dengan menganggap kenaikan hanya terjadi untuk harga BBM, sedangkan biaya-biaya lainnya tersebut tetap.
“Momen kenaikan BBM merupakan kesempatan bagi perusahaan transportasi untuk memperhitungkan kenaikan biaya-biaya lainnya, seperti tarif tol, biaya penyeberangan, suku cadang (sparepart), uang makan supir, dan dampak inflasi lainnya,” kata Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/11/2014).
Sumber dan berita selengkapnya:
http://economy.okezone.com/read/2014/11/16/19/1066213/harga-bbm-naik-beban-perusahaan-logistik-langsung-naik