JAKARTA-Pengusaha di sektor transportasi segera menaikkan ongkos angkutan barang dan penumpang bila harga BBM bersubsidi dinaikkan guna meredam dampak negatif sektor usaha.
Sekretaris Wilayah Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta Maradang Rasjid mengatakan asosiasinya sudah menyusun perhitungan penyesuaian tarif angkutan barang dan peti kemas tersebut sebagai antisipasi kenaikan harga BBM.
DUA OPSI
Rasjid menyatakan asosiasinya menyiapkan penyesuaian tarif angkutan pelabuhan dari dan ke Tanjung Priok melalui dua opsi perhitungan.
Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sodik Harjono mengatakan biaya logistik di seluruh pelabuhan Indonesia secara otomatis akan ikut terkerek naik akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.
Namun, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto mengatakan hendaknya penghitungan penyesuaian tarif angkutan pelabuhan di Tanjung Priok melalui mekanisme yang berlaku dengan melibatkan asosiasi pelaku usaha lainnya di pelabuhan itu.
DAMPAK PENAIKAN
Menurutnya, penaikan harga BBM akan memberikan dampak bagi operator penyebrangan. Selain karena cost operasional yang melonjak, kenaikan juga terjadi pada pos biaya spare part, maintenance dan SDM.
Kyatmaja Lookman, Presiden Direktur Lookman Djaja Land, sekaligus salah satu pencetus Asosiasi Pengusaha Truk Indonesai (Aptrindo), mengatakan naiknya harga BBM akan berdampak langsung pada kinerja perusahaan angkutan moda darat (trucking).
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 18 November 2014