Ancaman nyata hadir di depan mata para pengusaha truk di Indonesia. Tidak lain dan tidak bukan adalah penyitaan unit kendaraan yang dilakukan perusahaan pembiayaan akibat ketidakmampuan pengusaha membayar cicilan kredit kendaraan.
Kerisauan itu mencuat dalam diskusi pada mailing list Supply Chain Indonesia. Para anggota group diskusi yang mayoritas merupakan praktisi rantai pasok membeberkan pengalamannya berkaitan dengan ancaman penyitaan kendaraan oleh leasing.
Sugi Purnoto, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), membenarkan hantu penyitaan truk oleh lembaga pembiayaan tengah menyatroni para pelaku usaha.
TURUT TERPUKUL
Sektor Pengangkutan seperti barang-barang kimiawi pun, katanya, turut terpukul hingga 70% pada rentang waktu yang sama.
Sementara itu, pada pengangkutan produk-produk konsumsi turun sebesar 10% sampai 20%. “Jadi kalau pemerintah bilang kenaikan dolar tidak terlalu berpengaruh, adalah tidak benar,” tambahnya.
BUNGA TINGGI
Kyatmaja Lookman, Direktur Operasional Lookman Djaja, membenarkan bunga bank yang tinggi ditambah muatan yang sepi menyebabkan banyak truk milik para pelaku usaha yang menganggur dan terbuka kemungkinan disita oleh lembaga keuangan. “Kemarin saya tanya ke salah satu bank, bunganya sampai 17%. Bunga sebesar itu tinggi sekali,” ucapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, 6 April 2015