Operator pelabuhan dari 90 negara membicarakan tentang pelabuhan pintar (smartport) dalam konferensi ke-29 Asosiasi Pelabuhan dan Dermaga Internasional (IAPH) di Hamburg, Jerman, dari 1-5 Juni 2015.
Pelabuhan-pelabuhan besar dunia, seperti pelabuhan Hamburg di Jerman, Rotterdam di Belanda, serta Los Angeles di Amerika Serikat kini menjadi contoh penerapan konsep pelabuhan pintar di bidang energi, teknologi komunikasi, dan sistem logistik. “Bagi Jerman, smartport sangat penting untuk menggerakkan industri agar lebih efisien dan bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi,” kata Enak Ferlemann Mdb, Parliamentary State Secretary pada Kementerian Transportasi dan Pengembangan Kota pemerintah federal, di acara pembukaan konferensi, Selasa, 2 Juni.
Pelabuhan pintar merupakan sebuah sistem manajemen pengelolaan pelabuhan berbasis teknologi informasi (IT). Pengelolaan pelabuhan jenis ini menerapkan sistem interkonektivitas logistik, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengelola pelabuhan secara berkelanjutan. Penerapan sistem ini akan berdampak pada lalu lintas logistik yang jauh lebih efisien, murah, ramah lingkungan dan lebih menguntungkan.
Pelabuhan Hamburg yang dikenal sebagai pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Eropa, misalnya, saat ini menggunakan energi angin dan tenaga surya untuk mencukupi kebutuhan energi listrik pelabuhan. Pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektare ini disebut sebagai gateway to the world karena menjadi hub bagi alur perdagangan berbagai komoditi dunia.
Pelabuhan Bremen dan Bremerhaven, yang merupakan pelabuhan terpenting kedua di Jerman, juga telah menerapkan energi terbarukan untuk menggerakkan seluruh aktivitas di dalam areal pelabuhan mereka. Kedua pelabuhan itu mendayagunakan energi angin.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/06/03/180-operator-pelabuhan-kumpul-di-hamburg-bahas-konsep-pelabuhan-pintar/