Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI, Ade Supandi mengaku, prajurit matra laut pernah memiliki satuan untuk memantau proses bongkar muat di pelabuhan di masa Orde Baru.
Namun, pasca-reformasi, kewenangan tersebut dialihkan kepada Kesatuan Penjaga Laut dan Pelabuhan (KPLP).
“Dulu TNI AL itu juga menjadi bagian dalam sistem pengamanan pelabuhan, sebelum terbentuknya KPLP. Jadi, secara manajemen kepelabuhan yang baru sekarang sudah ada KPLP, KP3, Bea Cukai, Kemenhub sendiri,” papar Ade di usai melepas prajurit perdamaian di markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/8/2015).
Mantan Panglima Armatim itu memastikan, jika nanti anak buahnya, Laksamana Muda Achmad Taufiqurroehman menjadi ketua satgas antimafia pelabuhan, mereka tidak akan tidak akan mengganggu kinerja Armabar.
Seperti yang dilakukan oleh prajurit matra laut Amerika Serikat dalam pengamanan konvoi dagang.
“Kita memandang itu sebagai operasi selain perang. Mungkin di sini membantu arus kelancaran barang dan sebagainya. Kita juga kalau itu dibutuhkan, misanya tidak aman di laut bisa diminta untuk mengawal. Itu juga dilakukan Amerika untuk mengamankan konvoi dagang,” imbuhnya, seperti dilansir okezone.com.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/08/28/prajurit-tni-al-punya-cukup-pengalaman-pengamanan-pelabuhan/