JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia menyatakan sekitar 50% dari armada angkutan barang berhenti beroperasi akibat merosotnya volume angkutan ekspor impor sebagai dampak kelesuan ekonomi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan saat ini pengusaha tidak memperoleh pendapatan seperti biasanya sehingga memilih mengurangi armada.
“Ada beberapa pengusaha yang truknya ditarik oleh leasing dan ada yang dikanibalisasi spareparts-nya untuk menjaga keberlanjutan usahanya,” ungkapnya di Jakarta, Senin (28/9).
Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah juga menerapkan deregulasi terhadap perpajakan bagi pengusaha truk yang ingin meremajakan armadanya.
Head Office Eureka Logistics Paul S Hutauruk mengatakan bisnis angkutan truk tidak mengalami penurunan berarti karena pelanggan adalah perusahaan yang tidak bertahan melalui bahan baku impor.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 29 September 2015