JAKARTA – Supply Chain Indonesia menilai tren penurunan waktu inap kontainer atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi 4,51 hari per Senin (26/10).
Praktisi kepelabuhanan Supply Chain Indonesia (SCI) Anang Hidayat mengatakan penurunan volume impor memang sedikit mempengaruhi dwelling time di pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
“Karena penurunan volume tersebut berarti turunnya BOR [berth occupancy ratio] dan YOR [yard occupancy ratio]. Namun, secara proses bisa tidak berarti terutama pada proses clearance dan post clearance,” jelasnya kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (27/10).
Bila BOR dan YOR meningkat, Anang menilai angka dwelling time 4,51 hari bisa naik kembali.
Disisi lain, Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan angka dwelling time 4,51 hari itu akan bergerak fluktuatif karena impor sedang turun. Pada dasarnya, Depalindo mendukung permintaan Presiden dwelling time 4,7 hari.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 28 Oktober 2015