JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II bersama Bank Dunia membahas peran logistik sebagai kunci pembangunan ekonomi di Indonesia masih jauh dari efisien. Seperti diketahui, posisi Indonesia berada pada peringkat 53 dari 160 negara berdasarkan survei Bank Dunia pada 2014.
Bank Dunia menyatakan untuk meningkatkan kekuatan logistik kemaritiman Indonesia diperlukan angkutan yang terintegrasi dengan rantai pasok dan rantai nilai global. Angkutan barang tersebut berperan sebagai penghubung wilayah penghasil sumber daya yang mayoritas di luar Jawa. Sementara, pasar dan pusat manufaktur kini banyak di Jawa dan Sumatera.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II R.J Lino mengatakan program tol laut yang dicanangkan pemerintah juga harus diiringi standarisasi fasilitas hingga level pelayanan pelabuhan hub domestik. Selain itu, diperlukan keteraturan jadwal dan rute pelayaran. Kehandalan jalan itu dapat menurunkan inventory cost.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 11 Desember 2015