JAKARTA – Pengusaha transportasi dan logistik meminta pemerintah segera memperbaiki infrastruktur dan rantai pasok ketimbang menurunkan harga bahan bakar minyak.
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua Umum Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), mengatakan pihaknya sepakat dengan ide menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya meningkatkan stimulasi di dunia industri.
Sayangnya, menurutnya, penurunan harga BBM belum berbanding lurus dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang justru mengalami kenaikan.
“Harga minyak dunia yang merosot ini sebaiknya disikapi dengan bijak, pemerintah jangan langsung menurunkan BBM lagi, tetapi fokus pada pembangunan infrastruktur dan rantai pasok yang menguras banyak biaya,” katanya kepada Bisnis, Senin (25/1).
Kyatmaja menjelaskan penurunan harga BBM khususnya Solar sekitar 5% beberapa waktu lalu belum menurunkan harga barang ke konsumen. Penurunan harga BBM sebesar 5% ternyata hanya memberikan dampak 1,5% kepada pelaku industri. AKibatnya sejumlah harga barang ke konsumen masih tinggi.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 26 Januari 2016