CIREBON, KOMPAS – Rencana induk Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, sebagai desain revitalisasi pelabuhan telah dimatangkan. Selain terdapat layanan peti kemas yang memadai, di pelabuhan itu juga akan dibangun terminal penumpang untuk menunjang pariwisata di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Revitalisasi menurut rencana dimulai akhir tahun ini.
Hal itu terungkap dalam acara Sosialisasi Finalisasi Rencana Induk Pelabuhan Cirebon di Kota Cirebon, Selasa (9/2). Hadir dalam acara itu antara lain Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon Revolindo, General Manager PT Pelindo II Cabang Cirebon Hudadi S. Djanegara, dan Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi.
Revitalisasi tahap awal, pelabuhan akan diperluas 50 hektar dan menambah kedalaman air dari 5 meter menjadi 10 meter. Dengan begitu, kapal bermuatan lebih dari 10.000 ton dapat bersandar. Saat ini, kapasitas Pelabuhan Cirebon hanya mampu untuk kapal 8.000 ton.
Kereta Api
Revolindo mengatakan, distribusi barang nantinya juga menggunakan kereta api. Pihaknya kini masih berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Cirebon. “Akan ada terminal penumpang di dekat gudang bersejarah yang umurnya sekitar 100 tahun. Disana, pengunjung dapat wisata sejarah,” katanya.
Peti Kemas
Di Surabaya, Jawa Timur, Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto, Selasa, mengatakan, arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhan di wilayah pertambangan, seperti di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, menurun selama tahun 2015. Penurunan disebabkan adanya larangan ekspor mineral dan batu bara.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 10 Februari 2016