DENPASAR: PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan menerapkan sistem buka tutup untuk penyeberangan Padang Bai-Lembar dan Gilimanuk-Ketapang karena cuaca buruk yang diprediksi berlangsung hingga dua hari mendatang.
Manager Operasional PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Padang Bai-Lembar Eko Yulianto mengatakan penerapan sistem buka tutup itu menyusul perkiraan cuaca yang diinformasikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).
Terekam gelombang laut mencapai tinggi lima meter dengan kecepatan angin 40 kilometer per jam. “Saat ini hanya beberapa kapal yang beroperasi,” katanya kepada Bisnis, Kamis, 15 Maret 2012.
Tercatat, lanjutnya, dari 17 kapal yang biasa beroperasi sepanjang hari hanya tiga kapal yang beroperasi pada pukul 05.00 hingga 09.00 WITA. Sebanyak 14 kapal yang tidak beroperasi tertahan di Lembar.
“Tiga kapal itu pergi dari Padang Bai, Bali menuju Lembar, Nusa Tenggara Barat dan kembali pada 05.00 hingga 09.00 WITA di hari berikutnya.”
Penerapan sistem buka tutup ini, lanjutnya, sudah terkondisikan sejak 12 Maret 2012. Saat ini, sedikitnya 150 truk pengantar bahan pokok dan sejumlah kebutuhan lain tertahan di pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karang Asem. “Itu kondisi alam dan kami lebih mengutamakan keselamatan.”
ASDP juga menerapkan sistem yang sama terhadap pelabuhan Gilimanuk-Ketapang, Jawa Timur. Sejumlah operasi Feri, terpakasa dihentikan mulai pukul 11.30 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Penupakan kendaraan darat yang akan menuju atau berasal dari Gilimanuk dipastikan terjadi. Namun, kami sudah informasikan,” kata General Manager ASDP Gilimanuk.
Sementara itu di pelabuhan Benoa, Denpasar yang dikelola PT Pelindo III masih dalam kondisi aman.
“Memang ada angin kencang dan gelombang laut yang cenderung meninggi. Namun pelabuhan ini relatif aman karena terlindungi oleh dua pulau, yakni Serangan dan Benoa,” kata General Manager Pelindo III Benoa Iwan Sabatini.
Terpantau di pelabuhan Benoa, lanjutnya, tidak ada aktivitas kapal besar atau sejenis cruise. Aktivitas masih berjalan normal. “Terkait kapal ditahan, kami masih belum mengambil keputusan.”(msb)