JAKARTA-Pemerintah menilai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan yang paling siap untuk menerapkan sistem pengelolaan ke pelabuhan secara terpadu untuk menurunkan waktu inap barang atau dwelling time.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pelabuhan yang diusahakan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III ini dinilai paling siap untuk mengiplementasikan langkah penanggulangan dwelling time yang sebelumnya telah dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Mestinya Surabaya. Surabaya persoalan paling utama itu di pre-clearance karena pejabat tidak punya kewenangan, ” ujarnya seusai Rapat Koordinasi tentang Dwelling Time di Jakarta, Selasa (20/9).
Oleh karena itu, Menhub mengungkapkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman memberikan waktu bagi kelompok kerja yang terdiri atas sejumlah kementerian, dan lembaga (K/L), TNI, sertas Polri untuk melakukan koordinasi.
Untuk koordinatornya Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP), Menhub tengah mempertimbangkan dua pihak yang akan dipilih, yakni Otoritas Pelabuhan atau Bea dan Cukai. Namun, dia menilai penetapannya harus dibahas dalam rapat bersama,
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Rabu, 21 September 2016
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi