JAKARTA-Pemerintah diminta fokus memperbaiki tahap sebelum dan setelah pemeriksaan pabean di Pelabuhan Tanjung Priok untuk menurunkan waktu inap barang atau dwelling time.
Wakil Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto menyatakan pemerintah harus fokus menyelesaikan masalah pada tahap sebelum (pre-clearance) dan setelah (post clearance) agar beban pelabuhan bisa dialihkan ke Cikarang Dry Port (CDP).
Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok memiliki banyak instansi teknis koordinasi pengurusan barang sangat sulit karena benturan ego sektoral.
Sebaiknya, di CDP yang merupakan perusahaan swasta memiliki pelayanan satu atap yang menggabungkan semua pengurusan izin. “Untuk penyeimbang beberapa importir bisa diarahkan ke Cikarang Dry Port,” katanya kepada Bisnis, Kamis (22/9).
Dia menjelaskan pengurangan waktu inap bukan dengan memindahkan barang container yard ke depo kontainer sekitar Tanjung Priok. Mahendra menitikberatkan poin pertama menyelesaikan masalah waktu inap ialah merampungkan masalah pre-clearance dan post clearance.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Jumat, 23 September 2016
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi