Bisnis.com, DEPOK-Produksi beras analog yang dikembangkan kalangan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) perlu dukungan pemerintah karena dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan program diversifikasi pangan Tanah Air.
Direktur PT Fits Mandiri, Fatimah–produsen beras analog di bawah naungan IPB mengatakan saat ini kapasitas produksi beras analog masih empat ton per bulan. Adapun, serapan terjualnya sekitar 2,5 ton per bulan.
Dia mengatakan sejak beras analog dikembangkan peneliti IPB pada sekitar 2012, pihaknya terus melakukan penelitian untuk mematangkan produk teknologi pangan tersebut. Adapun, pada Januari tahun ini, kapasitas produksi beras analog mulai dikembangkan.
“Karena mesin dan pangsa pasar beras analog ini masih terbatas, maka kami saat ini produksinya juga belum dimaksimalkan. Produksi baru hanya memenuhi kebutuhan pasar saja,” katanya pada Bisnis.com, Sabtu (1/10/2016).
Dia menjelaskan pasar beras analog saat ini sebagian besar diserap oleh Jakarta dan Jawa Barat. Sisanya di kawasan lain yakni Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Aceh, Lampung dan daerah lainnya yang terdapat toko beras analog.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://jakarta.bisnis.com/read/20161001/383/588633/produksi-beras-analog-perlu-dukungan-istana
Salam,
Divisi Informasi