JAKARTA, KOMPAS-Meski sempat tertunda, pemerintah akan segera melelang jalan tol Akses Tanjung Priok sepanjang 16,67 kilometer yang kini hampir selesai. Tol Akses Tanjung Priok yang kini ditargetkan beroperasi pada 2017 itu diharapkan dapat mengurangi beban jalan tol di wilayah utara Jakarta.
“Sekarang sedang kami siapkan sistem sewa jangka panjang jalan tol Akses Tanjung Priok. Kami akan mencari badan usaha yang dapat mengembalikan investasi pemerintah paling besar,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Biasanya pelelangan dilakukan untuk mendapatkan badan usaha yang akan membangun jalan tol. Sementara pada Tol Akses Priok, jalan tol itu dibangun pemerintah, baru kemudian dilelang untuk mendapatkan operator. Jalan Akses Tol Tanjung Priok membentang dari Cilincing hingga Plumpang dan merupakan bagian dari jaringan tol di Jabodetabek.
Menurut Herry, kemungkinan tol tersebut dapat beroperasi pada triwulan II-2017 sehingga lelang untuk mencari operator mesti dilakukan paling lambat akhir tahun ini. Ada beberapa badan usaha yang berminat mengelola jalan tol Akses Tanjung Priok, baik badan usaha milik negara, swasta, maupun BUMD.
Nilai investasi tol tersebut sekitar Rp 4,9 triliun. Jalan Tol Akses Tanjung Priok tidak dikhususkan untuk kendaraan berat. Hal itu tidak dapat dihindari mengingat jaringan tol di wilayah utara Jakarta hanya bertumpu pada tol lingkar luar. Sementara di wilayah selatan Jakarta telah dimulai pembangunan JORR 2, seperti ruas Cimanggis-Cibitung (25,39 km), Serpong-Cinere (10,14 km), dan Kunciran Serpong (11,19 km).
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Senin, 3 Oktober 2016.
Salam,
Divisi Informasi