Jakarta, Kompas – Kapal besar dengan ukuran minimal 8.500 peti kemas ukuran 20 kaki atau twenty foot equivalent units atau TEU secara resmi telah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok secara reguler sekali seminggu. Peresmian jadwal rutin ini dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan menyambut kedatangan kapal CMA CGM Otello di Jakarta International Container Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (23/4).
“Kehadiran kapal besar secara rutin langsung dari Amerika Serikat ke Indonesia merupakan sejarah baru. Saat ini pelayanannya memang belum maksimal, tetapi niat baik ini akan membuat kita semakin familiar dengan layanan alih kapal yang selama ini belum menjadi milik kita,” kata Budi Karya.
Budi Karya yakin dengan adanya kapal ukuran besar tersebut, maka logistik Indonesia akan semakin baik. Apalagi, PT Pelindo II (Persero) telah meningkatkan pelayanan. Kementerian Perhubungan juga akan memberika harga yang kompetitif.
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan, volume kapal yang besar ini harus dibarengi dengan konsolidasi barang sehingga volume kapal bisa dimanfaatkan maksimal. “Kendala utama pelayaran langsung kapal besar adalah masalah volume muatan. Jadi, diperlukan konsolidasi muatan. Konsolidasi ini bisa didorong dengan regulasi,” kata Setijadi.
Setijadi mengatakan, perlu melakukan perbaikan struktur kepelabuhanan nasional, mencakup penetuan hub & spoke dan rute transportasi laut.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Selasa, 25 April 2017.
Salam,
Divisi Informasi