Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menilai banyak hal yang harus disinergikan untuk mewujudkan program tol laut demi menyeimbangkan harga kebutuhan pokok di berbagai daerah.
Ketua Umum ARPI Hasanuddin Yasni mengatakan pemerintah harus memetakan rantai pasok dengan melihat secara keseluruhan komoditas sehingga tercipta sistem rantai dingin yang baik, sebagaimana pernah dikemukakan Supply Chain Indonesia (SCI).
“Ini juga harus disamakan agar logistik yang diinstalasi tidak mubazir atau pun kurang dari prediksi lintas produksi-konsumsi produk segar dan kebutuhan pokok suatu daerah,” ujar Hasanuddin dalam siaran pers pada Jumat (5/5/2017).
Sinergi juga perlu mencakup perusahaan pelat merah yang mengelola aset-aset logistik dan menginstalasinya serta badan-badan non-kementerian sebagai penyedia. Logistik yang dibangun disinergikan sehingga efektivitasnya dicapai dengan penggunaan dana yang efisien.
ARPI melihat ekspor hasil biota laut, baik segar maupun olahan, yang tahun lalu turun 15% menjadi 1,1 juta ton mengindikasikan pembangunan infrastruktur cold chain system harus dipercepat, mengingat jumlah biota laut Indonesia semakin kaya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi