Bisnis.com, SURABAYA — Breakdown time di Terminal Petikemas Surabaya disebutkan berkurang setelah dilakukan elektrifikasi container crane pada tahun lalu.
Public Relations PT Terminal Petikemas Surabaya M. Soleh mengatakan pihaknya telah melakukan elektrifikasi atau peralihan dari penggunaan mesin berbahan bakar fosil ke penggunaan mesin energi listrik terhadap 9 unit container crane.
“Sekarang [setelah elektrifikasi], breakdown time berkurang. Dulu sebulan bisa dua crane hingga tiga crane yang tidak beroperasi,” ujarnya di Surabaya, Jumat (9/6/2017).
Soleh menuturkan untuk proses elektrifikasi 9 unit crane tersebut, TPS mengeluarkan biaya senilai Rp50 miliar. Selain melakukan elektrifikasi crane, TPS juga baru saja menambah tiga crane baru yang dibeli dari Finlandia.
Jika pada umumnya crane di Tanjung Perak hanya dapat menjangkau 13–14 row, crane baru tersebut twin lift dan dapat melayani hingga 16 row. Jangkauan tersebut memungkinkan TPS melayani kapal berkapasitas hingga 3.000 TEUs.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi