JAKARTA – Kementerian Perhubungan diminta memisahkan terminal untuk feri jarak jauh dengan terminal komersial seiring dengan pasar angkutan jenis itu yang belum mapan.
Chiefy Adi, Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT/IPC Car Terminal), mengatakan bahwa keberadaan terminal khusus yang melayani feri jarak jauh bakal memudahkan pengelola terminal maupun operator memasarkan layanan feri jarak jauh.
“Sebaiknya untuk short sea shipping [feri jarak jauh] itu terminalnya satu sehingga jelas bahwa di situ tempat untuk short sea shipping,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/8).
Dia menuturkan, layanan feri jarak jauh memang perlu stimulus berupa zonasi agar bisa berkembang. Alasannya, upaya mengalihkan angkutan barang lewat jalan darat ke angkutan laut melalui kapal feri menghadapi tantangan berat. Tantangan itu terutama dari aspek fleksibilitas angkutan dan tarif.
Saat ini, IKT yang mengelola terminal kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi tempat sandar dua kapal PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK). Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Arpeni Pratama Ocean Line Tbk itu melayani rute Jakarta-Gresik-Jakarta dengan 40 call per bulan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Kamis, 10 Agustus 2017
Salam,
Divisi Informasi